Thursday, June 6, 2024

Rangkuman Ngaji At Tibyan




Kitab : At Tibyan 

Pengarang : Imam Abu Zakaria Yahya bin Syaraf An-Nawawi

Cetakan         : Darul Ihya’

Halaman         : 166-167

Diambil dari ngaji kitab At Tibyan  pada tanggal 04 Juni 2024 di pondok pesantren Al-Fattah Kudus oleh beliau Abuya Ahmadi Abdul Fattah, Lc., MA.

Selengkapnya bisa dilihat disini : KLIK DISINI



  • Abu Hurairah nama aslinya adalah Abdus Syamsi bin Shakhr kemudian Rasulullah mengganti namanya dengan Abdurrahman, beliau adalah satu-satunya orang yang diberi gelar Abu Hurairah adapun sebabnya ketika kecil beliau menggembala kambing dan ditengah perjalanan beliau melihat anak-anak kucing yang sedang kelaparan kemudian beliau memasukkannya ke lengan jubahnya dan Nabi berkata “Anta Abu Hurairah”.  

  • Abu Hurairah adalah perawi hadits yang paling banyak periwayatannya, padahal masuk islamnya termasuk terakhir beliau, sekitar tahun 6 Hijriyyah. kenapa kok bisa seperti itu? karena setelah masuk islam beliau selalu di masjid nabawi dan tidak kemana-mana, selalu khidmah kepada nabi dan beliau paling tahu tentang nabi. 

  • Termasuk perawi dalam kitab At Tibyan adalah imam Syafi’i,  banyak kata-kata mutiara dari beliau yang terkenal diantaranya adalah 

من سمع مسئلة واحدة الف مرة فمل منها فليس من اهل العلم 

“Barangsiapa mendengar satu masalah seribu kali kok bosan, maka tidak dianggap ahli ilmu”. dan “Jagalah lisanmu dan jangan sering menyebut aib orang lain, karena dirimu sendiri penuh dengan aib, dan orang yang kamu bicarai juga akan bisa membalasmu, begitu juga dengan matamu ketika melihat kejelekan orang lain maka nasehatilah matamu”.

  • Diterangkan bahwasanya “Barangsiapa menuntut ilmu yang seharusnya keikhlasan dan keridhoan hanya karena Allah tapi tidak karena itu seperti jabatan yang tinggi, nama yang populer, maka besok dihari kiamat dia tidak akan bisa mencium baunya surga, padahal baunya surga itu bisa dicium sampai puluhan ribu tahun. Maka orang seperti ini tidak akan masuk surga”.

  • Rasulullah bersabda “مَنْ كَذَبَ عَلَىَّ فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ” Artinya : “Barang siapa yang berdusta atas namaku dengan sengaja, maka hendaknya dia bersiap-siap mengambil tempat di Neraka". Hal ini biasanya digunakan orang yang mencari popularitas seperti orang yang kampanye. 

  • Kata فَلْيَتَبَوَّأْ dalam hadits nabi memiliki 3 makna : 1. فليتخذه (Ngalap) 2. دعاء (Mendoakan) 3. خبر (Memberi kabar). Intinya orang yang berbohong atas hadits maka dia akan berada di neraka. 

  •  Kata الدلالة  memiliki 3 macam dialeg :

 1. الدِلالة ( dalnya di kasroh)

 2. الدَلالة (dalnya di fathah). 

3. الدُلالة ( dalnya di dhommah) kadang-kadang dikatakan orang arab. Tapi yang terkenal adalah الدِلالة & الدَلالة.

  • Rujuknya dhomir itu berada dihati bukan di catatan yang dituliskan dan harus dipikirkan, orang yang ngaji dengan sibuk maknani rujukan terus maka orang tersebut tidak mempunyai hati dan akal.

  • ketika Sayyidina Mu’adz bin jabal mau meninggal dunia, ada sahabat lain yang menjenguknya dan meminta wasiat, kemudian Sayyidina Mu’adz bin jabal berkata “ carilah ilmu dari 4 orang ini : 

1. Uwaimir (Abu darda’) karena alimnya dalam menguasai ilmu.

2. Salman Al Farisi, beliau merupakan orang persia (bukan orang arab).

3. Abdullah bin Mas’ud.

4. Abdullah bin Salam, merupakan mantan orang yahudi yang menguasai penuh kitab Taurat”.

  • Sifatnya guru hendaknya menyayangi muridnya dan jangan membenci, memarahi dan membentak-bentaknya terus.   



Previous Post
Next Post

0 comments: