“Muda Maksiat Tua Tobat”
Kalimat tersebut sering kita dengar, seperti sebuah pelecehan terhadap tuhan, bagaimana tidak? Kalimat yang singkat tersebut seakan akan menganggap remeh kasih sayangnya Allah Subhanahu Wata’ala yang telah mengobral ampunannya kepada hamba-hambanya yang berdosa. Hal ini dijelaskan dalam hadist riwayat Sahabat Anas R.A.
عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ ﷺ يَقُولُ: «قَالَ اللهُ تَعَالَى: يَا ابْنَ آدَمَ! إِنَّكَ مَا دَعَوتَنِي وَرَجَوْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ عَلَى مَا كَانَ مِنْكَ وَلَا أُبَالِي. يَا ابْنَ آدَمَ! لَو بَلَغَتْ ذُنُوبُكَ عَنَانَ السَّمَاءِ ثُمَّ اسْتَغْفَرْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ. يَا ابْنَ آدَمَ! إِنَّكَ لَو أَتَيْتَنِي بِقُرَابِ الأَرْضِ خَطَايَا ثُمَّ لَقِيْتَنِي لاَ تُشْرِكُ بِي شَيْئاً لَأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً» رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ وَقَالَ: حَدِيْثٌ حَسَنٌ.
Artinya : Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah Ta’ala berfirman, ‘Hai anak Adam, sesungguhnya selagi engkau berdoa kepada-Ku dan berharap kepada-Ku, Aku ampuni dosa yang ada padamu dan aku tidak peduli. Hai anak Adam, seandainya dosa-dosamu setinggi langit (begitu banyak), kemudian engkau meminta ampun kepada-Ku, pasti Aku ampuni. Hai anak Adam, seandainya engkau mendatangi-Ku dengan dosa sepenuh bumi, kemudian engkau menemui-Ku tanpa menyekutukan-Ku dengan apa pun, pasti Aku akan menemuimu dengan ampunan sepenuh bumi pula.” (HR. Tirmidzi. Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan). [HR. Tirmidzi, no. 3540 dan Ahmad, 5:154, 176. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan].
Terus….. apakah dengan dalil tersebut kita akan terlena untuk terus menerus melakukan maksiat dan menunda nunda taubat dengan alasan pasti diampuni oleh Allah karena rahmatnya yang sangat luas? Apalagi bagi yang umurnya masih muda, masih sehat sehatnya belum punya penyakit yang bermacam macam, pasti ketika mendengar kalimat tersebut malah tambah semangat bermaksiat dan berharap nanti ketika menginjak usia tua meminta ampunan atas segala dosa yang telah dilakukan. Semudah itu? Padahal kita aja nggak tahu kapan ajal menjemput kita, siapa tahu setelah satu menit setelah membaca karya ini kita sudah pindah alam wallahu a’lam. Maka dari itu jangan jadikan masa mudamu sebagai alasan untuk menunda nunda taubatmu. Nggak mau kan nanti pas mati tapi dosa belum ditaubati.
“Lebih baik jadi mantan pendosa daripada jadi mantan ahli taqwa”
Loh kok bisa? Jadi maksudnya lebih baik jadi orang yang dulunya ahli maksiat tapi mau bertaubat dan bertekad meninggalkan maksiat, daripada jadi orang yang dulunya ahli taqwa, tapi membuat dia terlena karena sudah merasa menjadi orang yang paling taqwa dan berujung terjerumus ke jurang kemaksiatan.
Jadi berusahalah sebisa mungkin untuk selalu meminta ampunan kepada Allah. Jadikanlah taubat sebagai ibadah harian yang harus dilaksanakan, contohlah Rasulullah yang setiap hari beliau selalu bertaubat 100 kali, hebat kan? Kalau dipikir pikir lagi Beliau saja yang menyandang gelar nabi dan rasul saja masih mau bertaubat dan meminta ampun kepada Allah, terus siapalah kita yang nggak mau bertaubat? Tobatlah segera jangan ditunda tunda walaupun masih muda. Belajarlah sedikit demi sedikit untuk bisa bertaubat kepada Allah.
Sekian, semoga bermanfaat……..
Oleh : Hida
0 comments: