Friday, February 7, 2025

Bayangan di Balik Jendela (2)

Alana duduk terpaku di lantai, matanya masih menatap tulisan samar di jendela: "Cari tahu…"

Jantungnya masih berdetak kencang. Jika Keyla benar-benar tidak mengalami kecelakaan biasa… siapa yang telah mendorongnya?

Alana mencoba mengingat malam itu. Keyla sempat mengirim pesan sebelum kecelakaan terjadi. Pesan yang saat itu terasa biasa saja. Dengan tangan gemetar, ia mengambil ponselnya dan mencari percakapan terakhir mereka.

Keyla: "Aku takut, Lan. Aku rasa ada yang mengikutiku."

Pesan itu dikirim pukul 22.37, tepat 15 menit sebelum polisi menemukan tubuh Keyla di tepi jalan berkelok. Saat itu, Alana tidak membalasnya karena sudah tertidur. Dan sekarang, kata-kata itu kembali menghantuinya.

Siapa yang mengikutinya malam itu?

Alana menggigit bibir. Satu-satunya cara untuk menemukan jawabannya adalah pergi ke tempat kecelakaan terjadi.

                                *

Malam semakin larut, namun Alana tidak bisa menunggu sampai besok. Dengan jaket tebal dan senter, ia keluar dari rumah, mengendarai motornya menuju jalan tempat Keyla ditemukan.

Jalanan sepi. Cahaya lampu jalan temaram, membuat suasana semakin mencekam. Saat tiba di tikungan tajam itu, Alana mematikan mesin motornya dan turun perlahan.

Debu dan daun kering berserakan di aspal. Di tepi jalan, ada bekas pagar besi yang bengkok—tempat mobil Keyla jatuh setahun lalu. Alana mendekat, napasnya memburu.

"Aku di sini, Key…," bisiknya.

Tiba-tiba, suara langkah terdengar di belakangnya.

Alana menoleh cepat, menyorotkan senter ke arah semak-semak. Tidak ada siapa-siapa. Tapi perasaan itu kembali—perasaan diawasi.

"Alana…"

Suara itu berbisik, samar, seperti berasal dari angin. Tapi kemudian, sesuatu muncul di depan matanya.

Sebuah bayangan hitam berdiri di dekat pagar rusak, sosoknya tinggi, dan wajahnya tak terlihat dalam gelap.

Alana mundur selangkah, napasnya memburu. "Siapa… kau?"

Bayangan itu tidak menjawab.

Namun, tepat saat Alana hendak berlari, sosok itu bergerak mendekat—dengan cepat.

Alana menjerit.

Oleh : Alp
Previous Post
Next Post

0 comments: