"Kartini: Perempuan Biasa dengan Mimpi yang Luar Biasa"
Kadang kita mikir, buat jadi sosok yang mengubah dunia itu harus punya kekuatan super, atau pangkat tinggi, atau kehidupan yang sempurna. Tapi Kartini, dia membuktikan hal yang sebaliknya.
Kartini itu perempuan biasa. Hidup di masa yang nggak kasih banyak ruang buat perempuan buat bersuara, apalagi bermimpi. Tapi di balik semua batasan itu, dia punya satu hal yang luar biasa: keberanian.
Bayangin ya, jadi perempuan muda, dipingit, nggak boleh sekolah tinggi-tinggi, harus nurut tradisi. Tapi dia malah tanya: “Kenapa?” Kenapa perempuan nggak boleh punya mimpi? Kenapa harus diam, sementara dunia terus bergerak?
Kartini nggak teriak-teriak di jalan, nggak demo bawa spanduk. Tapi dia nulis. Surat demi surat, kata demi kata, jadi jendela buat kita ngelihat isi hatinya. Dan di situ, dia tuangin harapannya: supaya perempuan bisa belajar, bisa berdiri sendiri, bisa bikin pilihan tanpa harus takut atau merasa salah.
Yang bikin keren kartini tahu, mungkin dia nggak akan lihat hasil perjuangannya langsung. Tapi dia tetap jalan. Karena dia percaya, kalau kita nanam benih kebaikan, suatu saat pasti tumbuh meskipun bukan kita yang panen.
Sekarang, lihat aja. Sekolah-sekolah penuh perempuan hebat. Di kantor, di rumah sakit, di pemerintahan, di rumah banyak perempuan ambil peran. Bukan karena mau menang sendiri, tapi karena tahu mereka juga bisa memberi. Itu semua... karena ada satu perempuan dulu yang berani bilang, “Aku juga mau punya mimpi.”
Jadi, buat kamu yang lagi ngerasa kecil, ngerasa nggak punya tempat, inget Kartini. Kamu nggak harus jadi siapa-siapa dulu buat punya arti. Kamu cuma perlu jadi dirimu sendiri... dan berani.
Karena perempuan hebat itu bukan yang paling keras suaranya, tapi yang paling konsisten melangkah. Pelan, tapi nggak berhenti.
Oleh : Alp.
0 comments: